Beginilah Prospek Bisnis Kaktus Hias Dengan Benar!

 

Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengapresiasi petani milenial yang lebih memilih mengembangkan sektor hortikultura. Prihasto menyampaikan kekagumannya pada seorang pengusaha kaktus hias yang telah menjadi eksportir tanaman hias di Lembang, Bandung Jawa Barat.

“Namanya Kang Aldy Ridwan, dia ini masih muda, tapi sudah berpenghasilan ratusan juta sebulan, saya kagum dengan anak-anak muda seperti ini. Makanya saya yakin, pertanian ini akan sukses di tangan petani milenial,” tutur Prihasto seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.

Aldy sendiri sebelumnya merupakan karyawan di bidang gas alam. Aldy memilih meninggalkan karier tersebut untuk menjadi petani. Sebab, dia yakin bahwa peluang bisnis dalam dunia pertanian, khususnya komoditas hortikultura masih terbuka cukup lebar.

Baca Juga :

Setelah keluar dari pekerjaannya, Aldi mulai bertani kaktus di tempat kelahirannya, yaitu Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kaktus yang ditanam oleh Aldy merupakan jenis kaktus mahal sehingga penghasilan yang didapatkan olehnya mampu mencapai puluhan juta untuk tiap satu pohon.

“Kami punya koleksi kaktus, koleksi saya ini cukup langka dan unik sehingga harganya mencapai puluhan juta rupiah, namun kalau yang diekspor ke beberapa negara itu hanya di kisaran 5—10 USD,” papar Aldy.

Aldy menjelaskan bahwa harga jual kaktus di pasar ekspor terbilang mahal sehingga bisnis ini dianggap sangat menjanjikan. Terlebih lagi permintaan kaktus selalu berdatangan hampir setiap bulannya. Dirinya sudah mulai menjadi eksportir kaktus ke beberapa negara sejak 2015.

Negara yang telah berhasil ditembus olehnya adalah Australia, USA, Kanada, Filipina, Thailand, Singapura, Korea Selatan, Brunei Darussalam, Afrika Selatan, dan Inggris. Rencananya tanggal (30/04), Aldy akan kembali mengekspor kaktus ke Rusia sebanyak 1.836 pcs senilai $7.324 atau setara Rp102,5 juta. Pada bulan berikutnya, dia akan mengirim kaktus ke Australia sebanyak 1.300 pcs.

Omset yang dihasilkan oleh Aldy memang tidak menentu, tetapi penjualan kaktus ini tetap bagus dan prospektif. Semasa pandemi, Aldy memang mengalami penurunan penjualan offline. Namun, tak disangka penjualan online meningkat drastis, bahkan mencapai 500 persen.

Saat ini Aldy telah mendirikan perusahaan sendiri yang bernama CV Istana Bunga Kaktus. Perusahaan tersebut merangkul para petani muda yang berada di lingkungan sekitar untuk diajari bertanam, merawat, hingga mekanisme ekspor.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama