Budidaya pare cukup mudah dan dapat dilakukan di pekarangan rumah dengan ruang terbatas. Tanaman pare merupakan tanaman merambat yang memerlukan media tanam yang subur dan ajir sebagai penopang untuk tumbuh.
Baca juga :
- Buah Delima: Manfaat Kesehatan, Kandungan Nutrisi, dan Cara Mengonsumsinya
- Fakta Menarik Leci: Buah Favorit Permaisuri Kerajaan Tiongkok
- Mengenal Tanaman Cendana: Manfaat, Budidaya, dan Keistimewaannya
Pertama, siapkan benih pare berkualitas. Benih dapat direndam selama beberapa jam agar mempercepat proses perkecambahan. Media tanam yang baik adalah campuran tanah humus, kompos, dan pasir agar air tidak tergenang. Tanam benih di tempat yang terkena sinar matahari langsung minimal 6 jam sehari.
Karena tanaman merambat, siapkan ajir berupa bambu atau kawat yang kuat untuk menopang batang pare. Penyiraman rutin diperlukan terutama saat musim kemarau agar tanah tetap lembab. Pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang juga harus diberikan secara berkala untuk menjaga kesuburan tanah.
Perhatikan juga hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman pare seperti kutu daun dan jamur. Pengendalian hama bisa dilakukan dengan cara alami menggunakan pestisida organik dari campuran bawang putih dan cabai.
Panen pare bisa dilakukan saat buah masih hijau dan belum terlalu besar. Dengan perawatan yang baik, tanaman pare bisa berbuah sepanjang musim panas hingga akhir musim hujan.
Posting Komentar