Tumbuhan yang Bisa "Berjalan" Apakah ini Mitos atau Fakta?

walking palm

Bayangkan sebuah tumbuhan yang bisa berpindah tempat layaknya makhluk hidup lain—tidak hanya tumbuh, tetapi juga “melangkah” perlahan-lahan dari satu lokasi ke lokasi lain. Kedengarannya seperti dongeng atau cerita fantasi, bukan? Namun, ternyata di belantara hutan tropis Amerika Selatan, ada kisah tentang tumbuhan yang disebut-sebut bisa berjalan. Jadi apakah mereka bergerak seperti kita? Mari kita telusuri lebih dalam!

Baca juga:

Asal Usul Mitos Tumbuhan Berjalan

hutan amazon

Tanaman yang bisa bergerak ini bernama walking palm, cerita ini populer dari hutan amazon yang terkenal mistis dan seram. Konon, pohon ini dapat bergerak hingga beberapa meter dari posisi awalnya dalam kurun waktu beberapa bulan atau tahun. Cara berjalannya pun unik: akar-akar panjangnya yang menjuntai seperti kaki akan menumbuhkan akar baru ke arah sinar matahari atau ke tempat yang lebih stabil, sementara akar lama perlahan membusuk dan mati, seolah-olah pohon tersebut “melangkah” ke depan.

Mitos ini diperkuat dengan penampilan pohon yang memang menyerupai kaki yang berdiri. Tak heran banyak orang percaya bahwa Socratea exorrhiza adalah tumbuhan yang benar-benar bisa berjalan.

Fakta Ilmiah di Balik Cerita

walking palm

Meski menarik dan memancing imajinasi, sains memandang mitos ini dengan kacamata yang lebih kritis. Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah kuat yang menyatakan bahwa pohon ini benar-benar berpindah tempat dengan sadar dan teratur seperti yang dibayangkan.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa akar-akar tersebut tumbuh dan mati sebagai bagian dari adaptasi lingkungan, bukan untuk berpindah tempat. Akar tersebut membantu pohon menyesuaikan diri dengan tanah yang tidak stabil, seperti di tanah rawa atau lereng curam. Jadi, pertumbuhan akar baru ke satu arah bukan berarti pohon sedang “berjalan”, melainkan hanya mencari posisi tumbuh yang lebih aman dan kuat.

Memang, ada kemungkinan akar baru yang tumbuh membuat posisi batang berpindah sangat sedikit dari posisi awal, tapi perpindahan itu bukanlah proses “berjalan” seperti yang kita pahami pada hewan. Gerakan itu pun sangat lambat dan tidak bisa dikategorikan sebagai mobilitas sejati.


Tumbuhan Tidak Diam Seribu Bahasa

walking palm

Walaupun tidak bisa berjalan seperti hewan, tumbuhan bukanlah makhluk pasif. Mereka bergerak—dalam cara mereka sendiri. Beberapa tumbuhan seperti bunga matahari bisa mengikuti arah cahaya matahari sepanjang hari, sebuah gerakan yang disebut heliotropisme.

Ada juga tumbuhan seperti putri malu (Mimosa pudica) yang bisa menutup daunnya ketika disentuh, atau tanaman kantong semar yang bisa menutup perangkapnya untuk menangkap serangga. Bahkan, akar dan batang tanaman akan tumbuh mengikuti gravitasi dan cahaya, dalam proses yang disebut tropisme.

Jadi, apakah tumbuhan bisa berjalan? Jawabannya: tidak dalam arti sesungguhnya. Kisah pohon palem berjalan mungkin lahir dari pengamatan visual terhadap bentuk akarnya yang tidak biasa dan pertumbuhan yang unik. Namun, dari sudut pandang ilmiah, pohon ini tidak benar-benar berpindah tempat seperti yang dibayangkan.

Meski begitu, kisah tumbuhan berjalan tetap menarik sebagai bagian dari kekayaan budaya dan keunikan alam tropis. Mitos ini mengingatkan kita bahwa alam masih menyimpan banyak misteri yang bisa kita eksplorasi, dan bahwa makhluk hidup, sekecil atau setenang apa pun mereka, tetap punya cara luar biasa untuk bertahan hidup.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama