Kenapa Bau Durian Ada yang Bilang Mirip Sampah, tapi Ada yang Bilang Manis?

Durian

Bentuknya unik dengan kulit keras penuh duri, dagingnya tebal, dan tentu saja aromanya yang sangat khas. Namun menariknya, tidak semua orang bisa menerima bau durian. Ada yang mengatakan aromanya harum, manis, bahkan bikin ketagihan. Sebaliknya, tidak sedikit juga yang menilai bau durian mirip sampah busuk, kotoran, atau bahkan gas beracun.

Baca juga:

Lantas, kenapa bisa ada perbedaan persepsi bau yang begitu ekstrem? Mari kita bahas lebih dalam.

Peneliti menemukan lebih dari 50 jenis senyawa belerang di dalam durian, termasuk ethanethiol dan diethyl disulfide. Senyawa belerang inilah yang membuat aroma durian kuat dan menusuk. Senyawa-senyawa inilah yang memberikan aroma manis, creamy, dan harum khas buah tropis. Bagi orang yang sensitif pada komponen ini, durian justru terasa wangi dan menggoda.

Setiap orang memiliki sensitivitas penciuman yang berbeda-beda. Ada yang sangat peka terhadap bau sulfur (belerang), sehingga saat mencium durian, yang dominan tercium adalah bagian “busuk”-nya. Sebaliknya, ada orang yang lebih peka terhadap komponen ester dan alkohol, sehingga yang ditangkap adalah aroma manis dan legit.

Kondisi genetik juga berperan. Sama halnya dengan ketidakmampuan sebagian orang mencium bau ketumbar atau keharuman bunga tertentu, perbedaan gen membuat pengalaman mencium bau bisa sangat subjektif. Selain biologi, faktor budaya juga berpengaruh besar. Bagi orang yang tumbuh di daerah penghasil durian, sejak kecil sudah terbiasa dengan aromanya. Bahkan, aroma durian sering dikaitkan dengan momen kebersamaan, pesta panen, atau makanan enak.

Sebaliknya, bagi orang yang tidak terbiasa, bau durian bisa sangat mengejutkan. Contohnya di negara-negara Barat, banyak orang yang langsung menolak karena asosiasi awal mereka terhadap bau belerang adalah sampah atau bahan kimia.

Yang unik, durian memang memiliki dua sisi aroma yang bertolak belakang: busuk dan manis. Sama seperti keju biru (blue cheese) yang bagi sebagian orang terasa lezat, tapi bagi orang lain mirip bau kaus kaki kotor. Kontras ini justru yang membuat durian menarik.

Rasa dan bau durian sering dijelaskan seperti campuran krim, karamel, almond, dan bawang pada saat yang sama. Kombinasi inilah yang membuat durian bisa dianggap sebagai hidangan mewah bagi pecintanya, atau mimpi buruk bagi yang membencinya.

Aroma durian tidak bisa dipisahkan dari rasanya. Begitu seseorang mencoba mencicipinya, rasa manis legit, tekstur lembut, dan sensasi creamy sering mengubah persepsi negatif jadi positif. Banyak orang yang awalnya menolak durian karena baunya, tapi setelah mencicipi, justru ketagihan. Hal ini sesuai dengan konsep “flavor perception” dalam ilmu makanan: hidung dan lidah bekerja bersama. Jadi, rasa manis durian bisa menutupi aroma sulfur yang tajam, sehingga keseluruhan pengalaman jadi menyenangkan.

Perbedaan pendapat tentang baunya Apakah harum manis atau busuk seperti sampah Terjadi karena kombinasi faktor kimia, sensitivitas hidung, budaya, dan pengalaman pribadi. Senyawa belerang membuat sebagian orang mencium busuknya, sementara senyawa ester dan alkohol alami membuat orang lain mencium manisnya.

Jadi, jika ada yang bilang durian wangi, dan ada yang bilang bau sampah, keduanya sama-sama benar dari perspektif masing-masing. Pada akhirnya, apakah kita jatuh cinta atau justru menutup hidung saat mencium durian, itu soal selera pribadi yang tidak bisa dipaksakan.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama