Cara Menanam Belimbing Madu Agar Hasilnya Memuaskan

 

Belimbing madu adalah salah satu jenis buah-buahan tropis yang sangat khas. Buah ini disukai karena rasanya yang asam manis, segar, banyak mengandung air, serta tinggi vitamin C. Sangat baik untuk kesehatan dan dipercaya bisa membantu mengontrol tekanan darah tinggi.

Membudidayakan tanaman tersebut tidaklah sulit. Namun, untuk memperoleh hasil yang optimal tentu memerlukan perawatan khusus. Jika anda mempunyai lahan yang cukup luas di pekarangan rumah, berikut langkah-langkah menanam belimbing madu agar cepat berbuah dan optimal pada lahan rumah anda.

Baca Juga:

Pemilihan Bibit

Saat menanam tanaman belimbing madu pada rumah sendiri, tentu anda mengharapkan bisa segera mendapatkan hasil yang baik. Oleh sebab itu, pilihlah bibit hasil okulasi atau cangkok dengan kriteria tinggi antara 50–100 cm ketika akan ditanam, dalam kondisi sehat, tidak terkena hama atau penyakit, batangnya utuh, serta tidak cacat dan berwarna cokelat, daunnya berwarna hijau mengilap, dan juga akar tanaman tidak keluar dari polybag.

Persiapan Lahan Tanam

Lahan tanam juga menjadi penentu berhasil atau tidaknya budidaya belimbing madu. Pertama, gemburkan lahan yang sudah dipilih sebagai lokasi penanaman. Buat lubang tanam dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm.

Apabila anda akan menanam lebih dari satu bibit, beri jarak antarlubang tanam menyesuaikan luas lahan, yakni antara 50 cm hingga 1 meter. Masukkan 5 kg pupuk kandang setiap lubang tanam. Biarkan selama 1 hingga 2 minggu sebelum ditanami.

Penanaman

Untuk proses penanaman, pilihlah waktu saat pagi hari sehingga cuaca tidak terik dan terlalu panas. Siram terlebih dahulu bibit sebelum ditanam. Lepaskan polybag secara hati-hati agar media tanam yang melekat pada akar tidak terlepas.

Masukkan bibit pada lubang tanam, pastikan posisinya tegak lurus pada tengah-tengah lubang. Tutup lubang tanam menggunakan tanah galian, setelah itu padatkan. Agar tanaman tidak gampang roboh pada masa awal pertumbuhannya, ikatkan pada tonggak penyangga.

Perawatan

Siram tanaman belimbing madu anda setiap hari, terutama ketika awal masa tanam, dengan air bersih minimal 1 kali sehari. Jika tanaman telah dewasa, anda tidak perlu lagi sering-sering menyiraminya, kecuali saat cuaca sangat panas dan kering.

Agar tanaman cepat menghasilkan buah dan produktif, mulai 3 bulan sesudah penanaman, berikan pupuk NPK. Setelah berumur 1 tahun, beri campuran 100 gr urea, 100 gr SP-36, dan 100 gr KCL. Pada saat berusia 2 tahun, tingkatkan dosis pemupukan menjadi 150 gr urea, 100 gr SP-36, dan 150 gr KCL.

Pada tahun ketiga, tingkatkan dosisnya dengan menambahkan 50 gr untuk tiap jenis pupuk. Begitu juga pada tahun keempat. Beri tambahan dosis sebanyak 50 gr untuk setiap jenis pupuk. Setelah tahun kelima, dosis pupuk dikurangi menjadi 75 gr urea dan 150 gr SP-36. Dosis tersebut untuk diterapkan pada satu tanaman. Cara pemberiannya yaitu ditebar pada jarak 10–100 cm dari batang pokok.

Seperti juga tanaman lainnya, belimbing madu tidak bisa tumbuh baik jika ada tanaman pengganggu. Anda harus rajin menyiangi rumput liar, gulma, serta tanaman pengganggu lainnya di sekitar tanaman belimbing madu anda minimal 1–2 minggu sekali.

Ada juga untuk mencegah serangan hama dan penyakit, semprotkan pestisida atau fungisida setiap 3 bulan sekali dengan dosis sesuai anjuran. Apabila ada bagian tanaman yang terlanjur terserang hama atau penyakit, segera singkirkan atau buang.

Selanjutnya, supaya buah yang dihasilkan lebih berkualitas, saat tanaman mulai menghasilkan buah, lakukan penjarangan. Buang buah yang bentuknya tidak sempurna dan terlihat tidak sehat. Sisakan 3 – 4 buah saja untuk setiap tandannya. Bungkus buah menggunakan plastik atau kertas untuk menghindari serangan hama.

Pemanenan

Anda akan bisa mengharapkan tanaman belimbing madu yang anda tanam mulai berbunga 4 – 5 tahun sesudah penanaman apabila kondisi cuaca dan tanah pada lahan yang digunakan mendukung. 65 – 90 hari sesudah bunga mekar atau 35 – 60 hari setelah pembungkusan, buah belimbing madu siap dipanen.

Ciri-ciri buah yang siap dipanen yaitu ukurannya telah maksimal dengan warna kekuningan. Setelah dipanen, simpan pada tempat yang sejuk untuk menjaga kesegarannya.



Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama