Baca juga:
- Kratom: Manfaat, Risiko, dan Kontroversi Penggunaan
- Bayam: Lebih dari Sekedar Sayuran Hijau
- Bunga Krisan: Keindahan dan Manfaat di Balik Mekarnya Bunga Serbaguna
Sejarah dan Asal-usul Lidah Mertua
Asal-usul lidah mertua dapat ditelusuri hingga benua Afrika, terutama di daerah Nigeria, di mana tanaman ini tumbuh liar di hutan-hutan tropis. Nama *Sansevieria* sendiri diberikan sebagai penghormatan kepada Raimondo di Sangro, seorang ilmuwan asal Italia dari abad ke-18 yang banyak memberikan kontribusi dalam bidang botani. Lidah mertua kemudian menyebar ke seluruh dunia karena ketahanannya terhadap berbagai kondisi lingkungan, sehingga mudah beradaptasi baik di iklim tropis maupun subtropis.
Di berbagai budaya, lidah mertua sering dianggap sebagai tanaman yang membawa perlindungan dan keberuntungan. Di Indonesia, nama "lidah mertua" mungkin terdengar humoris karena diasosiasikan dengan "ketajaman" lidah mertua dalam ungkapan sehari-hari. Namun, di balik nama tersebut, tanaman ini memiliki banyak manfaat yang berguna baik untuk lingkungan maupun kesehatan.
Lidah Mertua: Penyaring Udara Alami
Salah satu manfaat terbesar lidah mertua adalah kemampuannya menyaring polusi udara dalam ruangan. Lidah mertua memiliki kemampuan unik untuk menyerap racun seperti formaldehida, benzena, xilena, dan trikloretilen. Racun-racun ini sering kali ditemukan di rumah tangga melalui bahan bangunan, cat, produk pembersih, dan asap rokok. Sebagai hasil dari penelitian yang dilakukan oleh NASA, lidah mertua termasuk dalam daftar tanaman yang mampu membersihkan udara dalam ruangan, menjadikannya tanaman yang ideal untuk ditempatkan di rumah maupun di kantor.
Tidak seperti kebanyakan tanaman yang hanya memproduksi oksigen pada siang hari, lidah mertua melakukan fotosintesis jenis CAM (Crassulacean Acid Metabolism), yang memungkinkan tanaman ini untuk tetap menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen di malam hari. Ini membuat lidah mertua sangat cocok ditempatkan di kamar tidur, karena bisa membantu meningkatkan kualitas udara saat tidur dan memperbaiki kualitas tidur itu sendiri.
Manfaat Lain Lidah Mertua: Penyaring Kelembapan dan Penambah Energi Positif
Selain menyaring racun udara, lidah mertua juga bermanfaat untuk meningkatkan kelembapan udara dalam ruangan. Kondisi udara yang terlalu kering dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kulit kering, iritasi mata, hingga infeksi saluran pernapasan. Dengan menambah kelembapan udara, lidah mertua membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat, terutama di ruangan yang menggunakan pendingin udara (AC) terus menerus.
Dalam feng shui, lidah mertua dianggap sebagai tanaman pelindung. Daunnya yang panjang dan tegak, mirip seperti bilah pedang, dipercaya mampu menangkal energi negatif dan membawa keberuntungan. Oleh karena itu, tanaman ini sering ditempatkan di area pintu masuk rumah atau kantor sebagai simbol perlindungan. Bahkan, beberapa orang percaya bahwa lidah mertua mampu memperbaiki suasana hati penghuni rumah dan memberikan aura positif.
Keunikan dari Setiap Varietas Lidah Mertua
Lidah mertua bukan hanya satu jenis tanaman; ada banyak varietasnya yang memiliki karakteristik unik. Varietas paling umum adalah Sansevieria trifasciata, dengan daun yang panjang dan berwarna hijau gelap dihiasi garis-garis putih atau kuning. Ada juga varietas lain yang tak kalah menarik, seperti Sansevieria cylindrica, yang daunnya bulat dan tegak lurus menyerupai silinder. Tanaman ini terlihat modern dan cocok untuk interior minimalis.
Sansevieria hahnii adalah versi mini dari lidah mertua yang memiliki daun pendek dan membentuk roset. Varietas ini sangat cocok dijadikan tanaman meja karena ukurannya yang kecil dan tampilan yang rapi. Setiap varietas lidah mertua memiliki keindahan tersendiri, menjadikannya tanaman hias yang fleksibel dan bisa disesuaikan dengan selera pemilik rumah.
Perawatan Lidah Mertua yang Super Mudah
Salah satu alasan lidah mertua sangat populer adalah karena kemudahan perawatannya. Lidah mertua dikenal sebagai tanaman yang sangat tangguh dan tidak membutuhkan perhatian khusus. Tanaman ini dapat bertahan hidup dengan sedikit air, karena daunnya mampu menyimpan cadangan air yang cukup untuk bertahan di kondisi kering. Bahkan, lidah mertua bisa bertahan hingga beberapa minggu tanpa disiram, membuatnya sangat cocok bagi mereka yang sibuk atau sering bepergian.
Tidak hanya itu, lidah mertua juga tidak rewel soal pencahayaan. Tanaman ini dapat tumbuh baik di bawah sinar matahari langsung maupun di tempat dengan pencahayaan redup. Fleksibilitas ini membuat lidah mertua bisa ditempatkan di berbagai sudut rumah, dari ruang tamu yang terang hingga kamar mandi yang minim cahaya. Tanaman ini bahkan bisa bertahan di lingkungan yang sedikit lebih lembap, seperti dapur atau kamar mandi.
Posting Komentar