Saffron, atau yang dikenal dengan sebutan “emas merah”, merupakan salah satu rempah-rempah paling bernilai di dunia. Dengan harga yang dapat melebihi emas per gramnya, saffron menjadi bahan yang sangat dicari dalam industri kuliner, kesehatan, dan kosmetik. Apa sebenarnya penyebab harga rempah-rempah ini begitu tinggi?
Baca juga:
Saffron diambil dari bunga Crocus sativus L., sejenis tanaman berwarna ungu yang tumbuh di daerah beriklim sedang hingga dingin, seperti Iran, Spanyol, India (Kashmir), dan Yunani. Bagian yang dimanfaatkan adalah stigma atau kepala putik bunga yang berwarna merah terang. Setiap bunga hanya menghasilkan tiga helai stigma, sehingga untuk memperoleh satu gram saffron kering, dibutuhkan sekitar 150 hingga 200 bunga.
1. Proses Produksi yang Sangat Rumit
Saffron hanya berbunga satu kali dalam setahun, biasanya pada musim gugur, dan masa panennya sangat singkat, hanya sekitar 1–2 minggu. Panen dilakukan secara manual dengan sangat hati-hati agar tidak merusak putik. Setelah dipetik, stigma harus segera dikeringkan agar tidak kehilangan kandungan zat aktifnya.
2. Tenaga Kerja yang Intensif
Karena keseluruhan proses panen dan pemrosesan saffron tidak dapat dilakukan oleh mesin, dibutuhkan tenaga kerja terampil dalam jumlah besar. Untuk menghasilkan 1 kilogram saffron, dibutuhkan sekitar 75.000–100.000 bunga, dan waktu kerja manual yang cukup panjang, menjadikan biaya produksinya sangat tinggi.
3. Kandungan Senyawa Bioaktif Bernilai Tinggi
Saffron mengandung sejumlah senyawa bioaktif penting, seperti:
- Crocin, yang memberikan warna merah dan bersifat antioksidan.
- Safranal, yang bertanggung jawab atas aroma khas saffron.
- Picrocrocin, yang memberikan rasa pahit dan berkontribusi pada manfaat farmakologisnya.
Senyawa-senyawa ini menjadikan saffron bermanfaat dalam pengobatan tradisional, suplemen herbal, produk kecantikan, dan pengobatan modern, termasuk terapi depresi dan penyakit neurodegeneratif.
4. Distribusi Terbatas dan Standar Mutu Internasional
Produksi saffron dunia sangat terkonsentrasi di beberapa negara, dan permintaan global terus meningkat. Selain itu, saffron wajib memenuhi kriteria mutu global seperti ISO 3632, yang menetapkan standar untuk warna, cita rasa, dan keharumannya. Kelangkaan pasokan membuat saffron premium dijual dengan harga yang sangat tinggi.
Saffron adalah hasil alam yang luar biasa, dengan proses produksi yang memerlukan ketelitian, waktu, dan dedikasi tinggi. Harga yang mahal bukan semata-mata karena kelangkaannya, tetapi karena nilai kerja manusia, kandungan senyawa aktif yang bermanfaat, dan standar mutu yang ketat. Dengan segala keistimewaannya, tidak heran jika satu gram saffron mampu menyaingi nilai satu gram emas.
Posting Komentar