Buah Langka Ini Hanya Tumbuh di Tepi Gunung Api Aktif!

buah lerak

Indonesia dikenal sebagai negara yang berada di jalur Cincin Api Pasifik, sehingga memiliki banyak gunung berapi aktif yang membentuk lanskap ekologi unik. Salah satu keunikan tersebut adalah tumbuhnya tanaman buah endemik yang hanya ditemukan di kawasan kaki atau lereng gunung api aktif. Salah satu contoh paling menonjol adalah buah lerak (Sapindus rarak), yang meskipun dikenal luas sebagai bahan sabun alami, sebenarnya juga merupakan buah yang tumbuh subur di kawasan hutan pegunungan vulkanik.

Baca juga:

Buah lerak memiliki bentuk bulat kecil, berwarna cokelat keemasan saat kering, dan menghasilkan busa saat dicampur dengan air. Masyarakat tradisional, terutama di Jawa, telah lama memanfaatkannya sebagai bahan pencuci kain batik karena kemampuannya membersihkan dengan lembut tanpa merusak warna. Meskipun tidak umum dikonsumsi sebagai buah meja, secara botani, lerak tetap dikategorikan sebagai buah karena berkembang dari bunga dan mengandung biji.

Yang membuat lerak istimewa adalah habitat alaminya. Tanaman ini cenderung tumbuh di tanah-tanah subur yang kaya mineral hasil letusan gunung berapi. Kandungan nutrisi dan struktur tanah yang terbentuk dari abu vulkanik sangat mendukung pertumbuhan pohon lerak. Oleh karena itu, tanaman ini kerap ditemukan di kawasan hutan pegunungan dengan ketinggian 500–1.500 meter di atas permukaan laut, terutama di sekitar Gunung Merapi, Gunung Lawu, dan Gunung Slamet.

Dari sisi ekologi, buah lerak juga memberi kontribusi penting. Buah ini menjadi bagian dari sistem regenerasi hutan dan dimanfaatkan oleh fauna lokal sebagai sumber pakan tambahan. Selain itu, akar pohonnya membantu menjaga kestabilan tanah di lereng-lereng curam yang rentan longsor.

Meski manfaatnya sangat beragam, mulai dari produk ramah lingkungan hingga potensi ekonomi lokal, eksistensi tanaman lerak mulai menurun karena alih fungsi lahan dan minimnya regenerasi pohon. Oleh karena itu, upaya konservasi serta pengembangan budidaya lerak di kawasan penyangga gunung api menjadi penting untuk menjaga keberadaan buah langka ini.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama