Tips Memilih Paranet Murah tapi Tidak Murahan

paranet

Paranet adalah jaring pelindung tanaman yang dirancang untuk mengurangi intensitas sinar matahari, menjaga kelembaban, serta melindungi tanaman dari angin kencang dan serangan hama ringan. Paranet banyak digunakan oleh petani sayuran, pembudidaya tanaman hias, hingga pelaku urban farming. Meski fungsinya sangat penting, pemilihan paranet seringkali menjadi tantangan tersendiri karena beragamnya kualitas dan harga yang ditawarkan di pasaran.

Baca juga:

Memilih paranet yang murah namun tetap berkualitas bukan berarti harus mengorbankan ketahanan atau efektivitasnya. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah persentase kerapatan paranet seperti 65%, 75%, atau 90%. Angka ini menunjukkan seberapa besar intensitas cahaya matahari yang akan disaring. Untuk tanaman sayur dataran rendah, paranet 65–75% biasanya lebih ideal karena tetap memberikan cukup cahaya untuk fotosintesis.

Bahan pembuat paranet juga menentukan kualitas dan daya tahan produk. Pilih paranet berbahan HDPE (High Density Polyethylene) yang dilengkapi dengan anti-UV, karena mampu bertahan lebih lama terhadap paparan sinar matahari langsung. Paranet berkualitas rendah umumnya mudah robek, cepat rapuh, dan berubah warna menjadi putih kusam dalam waktu singkat.

Jangan terpaku pada harga termurah tanpa mempertimbangkan faktor teknis. Pastikan produk yang dibeli memiliki ulasan baik, atau beli dari toko pertanian terpercaya yang sudah berpengalaman. Paranet yang terlalu tipis mungkin terlihat hemat di awal, namun akan lebih boros dalam jangka panjang karena cepat rusak dan harus diganti berkali-kali.

Dengan mempertimbangkan fungsi, bahan, tingkat kerapatan, dan reputasi penjual, petani dapat memilih paranet yang efisien secara biaya namun tetap memberikan perlindungan optimal bagi tanaman. Paranet yang murah tapi tidak murahan bukan sekadar tentang harga, melainkan tentang nilai guna dan daya tahan dalam jangka waktu panjang.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama