Kerang kampak merupakan salah satu jenis kerang laut yang memiliki bentuk unik menyerupai bilah kapak, sehingga masyarakat menamainya dengan sebutan kerang kampak. Dalam dunia ilmiah, kerang ini termasuk ke dalam famili Pectinidae, yaitu kelompok kerang yang masih berkerabat dekat dengan scallop. Selain bentuknya yang khas, kerang kampak juga dikenal memiliki cita rasa lezat, tekstur daging yang kenyal, serta kandungan gizi yang tinggi, menjadikannya komoditas laut bernilai ekonomi penting di berbagai daerah pesisir Indonesia.
Baca Juga:
- Rahasia Daging Sapi Empuk dengan Marinasi Nanas
- Rahasia di Balik Gelatin Bahan Ajaib yang Tak Disangka-sangka
- Nikmatnya Kembang Tahu Hangat di Tengah Suasana Hujan
Ciri-ciri dan Habitat Kerang Kampak
Kerang kampak memiliki cangkang berbentuk pipih dan lebar dengan ukuran bervariasi, umumnya berdiameter 8–15 cm. Permukaan cangkangnya memiliki pola bergaris radial yang menonjol, menyerupai garis-garis pada kipas, dengan warna yang bervariasi mulai dari cokelat muda, abu-abu, hingga keputihan. Bagian dalam cangkang biasanya berwarna mengilap seperti mutiara.
Kerang ini hidup di dasar perairan laut yang dangkal dengan dasar pasir atau lumpur halus, biasanya pada kedalaman 5–30 meter. Mereka menempel di substrat dengan benang halus yang disebut byssus. Habitat utamanya tersebar di perairan tropis dan subtropis, termasuk di wilayah Indonesia bagian timur seperti Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara.
Proses Penangkapan dan Budidaya
Pada awalnya, kerang kampak banyak diperoleh melalui penangkapan alami oleh nelayan tradisional. Penangkapan dilakukan dengan cara menyelam atau menggunakan alat tangkap sederhana seperti cangkul dan jaring dasar laut. Namun, seiring meningkatnya permintaan pasar, masyarakat pesisir mulai mengembangkan teknik budidaya kerang kampak.
Budidaya dilakukan dengan menempatkan benih kerang pada dasar laut yang bersih dan memiliki arus air cukup tenang. Kerang kampak dapat tumbuh hingga ukuran konsumsi dalam waktu sekitar 6–8 bulan, tergantung kondisi lingkungan dan ketersediaan plankton sebagai sumber makanannya. Pengelolaan budidaya yang baik tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menjaga keberlanjutan populasi kerang kampak di alam.
Kandungan Gizi dan Manfaat Kesehatan
Daging kerang kampak mengandung berbagai nutrisi penting bagi tubuh manusia. Dalam 100 gram daging kerang segar, terkandung sekitar 12–15 gram protein berkualitas tinggi, lemak sehat tak jenuh, serta berbagai mineral seperti seng, besi, magnesium, dan kalsium. Selain itu, kerang kampak juga mengandung vitamin B12, yang berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem saraf.
Kandungan omega-3 dalam kerang kampak membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), menjaga kesehatan jantung, serta meningkatkan fungsi otak. Sementara itu, tingginya kandungan zat besi menjadikannya sumber pangan yang baik untuk mencegah anemia, terutama bagi wanita dan anak-anak. Kombinasi gizi ini membuat kerang kampak menjadi pilihan makanan laut yang tidak hanya lezat, tetapi juga menyehatkan.
Potensi Ekonomi dan Kuliner
Selain manfaat kesehatannya, kerang kampak juga memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan. Harga jualnya di pasar cukup tinggi dibandingkan jenis kerang lainnya, terutama jika dijual dalam kondisi segar atau telah diolah menjadi produk siap saji. Di beberapa daerah, daging kerang kampak diolah menjadi berbagai hidangan seperti sate kerang, tumis kerang, atau bahkan kerang bakar saus tiram yang banyak digemari wisatawan.
Restoran seafood di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali mulai menjadikan kerang kampak sebagai salah satu menu unggulan. Hal ini turut membuka peluang usaha bagi nelayan dan petani laut di daerah pesisir. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, kerang kampak bisa menjadi sumber pendapatan sekaligus memperkuat ketahanan pangan laut Indonesia.
Upaya Pelestarian dan Tantangan
Meski potensinya besar, populasi kerang kampak di alam mulai menurun akibat penangkapan berlebihan dan pencemaran laut. Oleh karena itu, diperlukan langkah pelestarian seperti pembatasan ukuran tangkapan, pengaturan musim panen, serta pengembangan budidaya ramah lingkungan. Pemerintah daerah bersama lembaga kelautan juga dapat memberikan pelatihan bagi nelayan untuk mengelola sumber daya ini secara berkelanjutan.
Kerang kampak bukan sekadar hasil laut biasa. Ia merupakan simbol kekayaan hayati laut Indonesia yang menawarkan nilai gizi tinggi, cita rasa istimewa, dan peluang ekonomi yang menjanjikan. Dengan pengelolaan yang bijak dan dukungan dari berbagai pihak, kerang kampak dapat menjadi salah satu komoditas unggulan yang membawa manfaat besar bagi masyarakat pesisir dan ketahanan pangan nasional.

.png)
Posting Komentar