Benarkah Daging Biawak Bisa Mengobati Gatal-Gatal? Simak Faktanya di Sini!

Biawak, hewan reptil yang sering dijumpai di daerah tropis seperti Indonesia, ternyata memiliki banyak mitos seputar manfaat kesehatannya. Salah satu kepercayaan yang cukup populer di masyarakat adalah bahwa makan daging biawak bisa mengobati gatal-gatal atau penyakit kulit. Namun, apakah klaim ini benar adanya? Yuk, kita bahas bersama dari sisi tradisional dan ilmiah.

Baca Juga:

Asal Usul Keyakinan Daging Biawak untuk Gatal-Gatal

Sejak lama, masyarakat di beberapa daerah Indonesia mempercayai bahwa daging biawak memiliki khasiat penyembuhan alami, terutama untuk mengatasi gatal, eksim, atau penyakit kulit lain seperti panu dan kurap. Biasanya, daging biawak diolah menjadi sate, sup, atau digoreng, bahkan minyaknya digunakan untuk pengobatan luar.

Kepercayaan ini berakar dari pengobatan tradisional, yang menilai bahwa daging biawak mengandung unsur panas alami yang dapat membantu menyeimbangkan kondisi tubuh. Selain itu, sebagian orang juga meyakini bahwa lemak biawak dapat membantu mempercepat regenerasi kulit.

Kandungan Nutrisi Daging Biawak

Secara umum, daging biawak memiliki kandungan protein yang tinggi, serta mengandung zat besi, fosfor, dan sejumlah kecil lemak sehat. Kandungan protein tersebut berperan penting dalam memperbaiki jaringan tubuh dan kulit.

Namun, belum ada bukti ilmiah yang kuat yang menyatakan bahwa daging biawak dapat menyembuhkan gatal-gatal secara langsung. Jika seseorang mengalami gatal karena alergi, infeksi jamur, atau penyakit kulit lainnya, konsumsi daging biawak belum tentu menyelesaikan akar masalahnya.

Sudut Pandang Medis Efektif atau Tidak?

Menurut dunia medis modern, belum ada penelitian klinis yang mendukung klaim bahwa daging biawak mampu mengobati gatal-gatal. Gatal pada kulit bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti alergi makanan, infeksi bakteri, jamur, atau gangguan sistem imun. Oleh karena itu, pengobatannya harus disesuaikan dengan penyebabnya.

Beberapa laporan juga menyebutkan bahwa daging biawak bisa membawa risiko kesehatan jika tidak diolah dengan benar. Biawak merupakan hewan liar yang bisa membawa bakteri berbahaya seperti Salmonella, yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Jadi, konsumsi tanpa pengolahan higienis justru bisa menimbulkan penyakit baru.

Penggunaan Minyak Biawak untuk Kulit

Selain dimakan, minyak biawak juga populer sebagai obat luar tradisional untuk membantu mengatasi gatal atau luka ringan. Minyak ini dipercaya mengandung senyawa alami yang melembapkan dan membantu regenerasi kulit. Banyak orang menggunakannya dengan cara mengoleskannya langsung ke bagian kulit yang gatal atau kering.

Namun, efektivitas minyak biawak pun masih bersifat empiris atau berdasarkan pengalaman masyarakat, bukan bukti ilmiah. Jika kamu ingin mencobanya, pastikan membeli dari sumber yang terpercaya dan menjaga kebersihan agar tidak menimbulkan iritasi.

Dari berbagai sudut pandang, makan biawak memang dipercaya sebagian orang bisa membantu mengurangi gatal-gatal, tetapi belum terbukti secara medis. Jika kamu memiliki masalah kulit yang tidak kunjung sembuh, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar mengetahui penyebab pastinya.

Menghormati pengobatan tradisional adalah hal yang baik, namun tetap perlu disertai pemahaman ilmiah agar aman dan tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama