Gandum adalah salah satu bahan baku utama dalam pembuatan mie dan juga roti. Perkembangan konsumsi makanan seperti mie dan roti telah sangat tinggi di Indonesia, akan tetapi masih sangat sedikit petani yang bersedia mencoba mengembangkan budidaya pohon atau tanaman gandum di Indonesia untuk memasok kebutuhan akan bahan makanan ini. Akibatnya, pemerintah hingga saat ini masih mengandalkan pasokan gandum dari luar negeri dengan cara impor.
Gandum
Sebenarnya budidaya tanaman gandum sangat mungkin untuk dilakukan di Indonesia. Iklim & kondisi tanah di negara kita ini sangat memenuhi syarat untuk menumbuhkan tanaman gandum. Pada umumnya, cara budidaya gandum sebenarnya tidak jauh beda dengan cara budidaya padi, bahkan bertani gandum dinilai memiliki beberapa kemudahan dibandingkan dengan bertani padi.
Baca Juga Artikel Menarik : Cara Budidaya Cabai Merah Dengan Baik & Benar
Keuntungan Bertani Gandum
Beberapa kemudahan bertani gandum diantaranya yaitu
- Biaya yang dibutuhkan untuk proses pemupukan relatif lebih sedikit. Kemudian bertani gandum juga diketahui dapat memutuskan siklus hama tanaman kentang.
- Jika dilihat dari segi pemeliharaan, tanaman padi membutuhkan pemeliharaan yang lebih. Lalu, tanaman gandum juga lebih tahan terhadap hama burung karena pada gabahnya terdapat duri-duri. lalu yang terakhir yakni proses panen tanaman gandum lebih mudah.
Lahan Ideal Budidaya Gandum
Lahan yang paling ideal atau paling cocok untuk menumbuhkan tanaman gandum yaitu pada ketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut yang bersuhu kurang lebih 25 derajat celcius. Tanaman gandum membutuhkan tingkat curah hujan setidaknya 600 milimeter per tahun. Kemudian termasuk lahan yang ideal juga yakni tempat yang memiliki kelembaban udara tinggi, antara 80 hingga 90 %.
Jenis tanah yang paling baik untuk digunakan menanam gandum yaitu tanah aluvial, andesol, latosol, maupun regosol kelabu. Sementara itu, unsur hara yang bagus juga dibutuhkan untuk menumbuhkan gandum dengan baik. Tanah juga sebaiknya tidak padat karena akan mengganggu pertumbuhan akar tanaman gandum.
Pengolahan Lahan dan Pembibitan
Tanah untuk menanam gandum harus gembur, oleh karena itu kita harus membajak tanah terlebih dahulu dengan menggunakan cangkul, kerbau, maupun traktor. Pembajakan tanah ini sebaiknya dilakukan minimal satu minggu sebelum proses penanaman dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar apabila terdapat kandungan racun di dalam tanah yang telah kita balik dengan dibajak dapat netral terlebih dahulu. Selanjutnya kita buat bedengan selebar 200 cm di atas lahan. Kemudian di sela-sela bedengan kita buat saluran air.
*Baca Artikel Ini Juga : Menarik! Ternyata Begini Cara Mudah Menumbuhkan Pohon Kurma
Sembari tanah digarap, kita juga bisa melakukan proses pembibitan. Cara menanam bibit bisa dilakukan dengan menyemaikan benih-benih gandum hingga daun tumbuh terlebih dahulu di lahan persemaian ataupun menanam langsung bibit-bibit gandum di atas bedengan dengan jarak ideal 25 cm x 25 cm. Baik cara tanam dengan disemaikan terlebih dahulu maupun dengan langsung sama-sama baik, tinggal kita menyesuaikan dengan keadaan saja.
Waktu Tanam Dan Panen
Waktu yang paling tepat untuk menanam gandum yaitu pada akhir musim hujan & awal musim kemarau. Setelah ditanam, lahan harus selalu dirawat dengan pengairan serta pemupukan secara rutin. Pemupukan yang pertama yaitu sesudah bibit gandum mulai tumbuh. Selanjutnya pemupukan yang kedua dilakukan pada 30 hari setelah tanam. Setelah sekitar 50 hari tanaman gandum akan mulai berbiji dan setelah 80 hari proses pengisian biji gandum pun terjadi. Pada masa-masa ini tanaman gandum perlu terus diairi dengan lebih baik hingga masa panen tiba sehingga hasilnya akan bagus.
LIM CORPORATION
PABRIK PARANET/SHADINGNETParanet biasanya digunakan untuk atap pada green house, misalnya pada budidaya tanaman sayur, tanaman hias, dan bunga. Bisa juga dipakai untuk peneduh kolam ikan, dll.
Ready stock paranet daya serap 50% dan 65% ukuran 3x100 meter bahan plastik.
Hub. 08123.258.4950 - 0877.0282.1277 - 0852.3392.5564.
Posting Komentar