Budidaya Timun Suri
Timun suri atau mentimun suri adalah merupakan jenis buah yang banyak dijumpai ketika bulan puasa sebagai oalahan minuman. Banyak orang yang salah mengartikan bahwa tanaman ini adalah jenis tanaman musiman padahal bukan, timun suri bisa ditanaman kapan saja dan tidak mengenal musim
Cara Budidaya Timun Suri
1. Pengolahan lahan budidaya timun suri
Siapkan lahan yang telah di bersihkan terlebih dahulu dari sisa-sisa tanam dan gulma untuk menanam timun suri. Kemudian lahan bisa dibajak maupun di cangkul dan buat bedengan jika khawatir air menggenang saat hujun turun. Lebar bedengan yang di buat antara 80-90 cm dan tinggi bedengan di sesuaikan dengan tinggi lahan. Jika pH tanah di bawah 5,5 anda dapat menaburkan dolomit (Kapur Tanah). Taburkan pupuk kompos atau pupuk kandang bisa juga ditambahkan pupuk kimia berupa campuran TSP/SP 36, KCL dan Urea dengan perbandingan 2:1:1. Pupuk harus ditaburkan merata pada bedengan hingga tercampur rata. Penaburan pupuk dilakukan antara 10 atau 15 hari sebelum penanaman.
2. Persiapan benih timun suri
Benih timun suri juga bisa diperoleh dengan membuat benih sendiri dari tanaman sebelumnya. Pilihlah buah timun suri yang dalam kondisi sehat dan cukup tua dengan ciri-ciri kulit buah yang pecah dan mengeluarkan aroma harum khas timun suri. Pilih biji timun suri dengan cara merendam nya ke dalam air kemudian pilih benih yang tenggelam lalu tiriskan benih terlebih dahulu. Jika anda ingin hasil benih yang seragam dan tumbuh serempak maka lebih baik benih disemai terlebih dahulu ke dalam polybag.
Media untuk menyemai benih adalah campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 2:1. Masukkan satu benih dalam satu polybag dan tutup sedikit dengan tanah lalu buat naungan agar benih tidak terkana sina matahari secara langsung. Setelah benih tumbuh pindahkan benih ke tempat yang terkena sinar matahari secara penuh agar bibit kuat dan tidak layu saat ditanam.
3. Penanaman bibit timun suri
Bibit timun suri bisa di tanam pada usia 10 hari setelah disemai. Pilihlah bibit yang sehat, Jarak menanam timun suri adalah 70–80 cm. Untuk satu lubang lahan masukkan dua benih untuk mencegah benih bila tidak tumbuh, Lalu masukkan benih pada kedalaman kurang lebih 2 cm lalu tutup menggunakan tanah. Setelah hari ke tujuh benih biasanya sudah mulai berkecambah.
4. Pemeliharaan dan perawatan budidaya timun suri
Penyiraman dilakukan sejak bibit timun suri mulai ditanam agar bibit tidak layu dan cepat beradaptasi dengan kondisi tanah lahan. Timun suri termasuk tanaman yang tahan terhadap kekeringan dan cuaca panas, Akan tetapi timun suri masih harus tetap disiram sesuai kondisi dan kebutuhan tanaman. Lakukan pengontrolan pada timun suri secara rutin serta lakukan penyulaman pada tanaman yang sudah berusia 10 hari setelah masa tanam untuk mengantisipasi jika tanaman mati atau tidak tumbuh. Lakukan penyiangan jika terdapat gulma atau rumput liar. Penyiangan dilakukan pada sekitar timun suri dan bedengan
Baca Juga:
5. Pemupukan susulan budidaya timun suri
Agar tanaman timun suri dapat tumbuh secara maksimal dan sesuai harapan, Pemupukan susulan timun suri dapat dilakukan dengan cara dikocor atau ditaburkan. Berikut ini adalah cara pemupukan susulan timun suri dan waktu pemupukan :
a). Pupuk susulan I : dilakukan ketika tanaman berumur 10 hari setelah masa tanam. Jika budidaya dilakukan pada saat musim hujan dan tanah dalam kondisi basah, pemupukan bisa dilakukan dengan cara menabur dengan 1 sendok teh pupuk NPK 16 disekeliling pangkal batang, jarak pemupukan 5 cm dari batang.
b). Pupuk susulan II : dilakukan pada usia 17 hari setelah masa tanam. Pemupukan dilakukan dengan cara menabur 1 sendok makan pupuk NPK 16 dan taburkan disekeliling pangkal batang dengan jarak 15 cm dari pangkal batang.
c). Pupuk susulan III: dilakukan pada usia 24 hari setelah masa tanam. Pemupukan dilakukan dengan cara menabur 1,5 sendok makan pupuk NPK 16 dan taburkan disekeliling pangkal batang dengan jarak 20 cm dari pangkal batang.
d). Pupuk susulan IV : dilakukan pada usia 31 hari setelah masa tanam. Pemupukan dilakukan dengan cara menabur 30 kg pupuk NPK 16 kurang lebih untuk 500 tanaman dan taburkan disekeliling pangkal batang dengan jarak kurang lebih 30 cm dari pangkal batang.
e). Pupuk susulan V : dilakukan pada usia 40 hari setelah masa tanam. Pemupukan dilakukan dengan cara menabur 20 kg pupuk NPK 16 kurang lebih untuk 500 tanaman dan taburkan disekeliling pangkal batang dengan jarak kurang lebih 30 cm dari pangkal batang.
f). Pupuk susulan VI : dilakukan pada usia 40 hari setelah masa tanam. Pemupukan dilakukan dengan cara menabur 20 kg pupuk NPK 16 kurang lebih untuk 500 tanaman dan taburkan disekeliling pangkal batang dengan jarak kurang lebih 30 cm dari pangkal batang.
Langkah pemupukan diatas bisa disesuaikan dengan kondisi lahan serta cara pemupukan, dosis pupuk yang diberikan dan jenis pupuk. Jika tanah yang digunakan sangat subur maka dosis dan frekuensi pemupukan bisa di kurangi. Jika tanah yang digunakan kurang subur dosis dan frekuensi pemupukan juga harus lebih banyak sesuai dengan kondisi lahan tersebut.
6. Pengendalian hama dan penyakit tanaman timun suri
Hama dan penyakit yang sering ditemukan pada budidaya timun suri seperti ulat dan oteng-oteng. Penyemprotan insektisida prevathon merupakan salah satu cara untuk mengendalikan hama tersebut. Waktu yang harus diwaspadai adalah ketika benih ditanam antara usia 0-20 hari masa tanam.
7. Masa panen budidaya timun suri
Masa panen timun sari antara usia 60-70 hari setelah masa tanam. Buah timun suri yang sudah masuk masa panen di tandai dengan buah yang sudah terlepas dari tangkainya atau dengan ditandai dengan mengeringnya tankai buah. Dalam satu kali musim tanam, buah timun suri bisa dipanen 10 hingga 15 kali secara bertahap. Tergantung dari kondisi tanaman yang sehat dan perawatannya cukup masa panen bisa lebih lama.
Demikian pembahasan tentang cara budidaya timun suri. Jangan lupa share arikel ini agar semua mendapat informasi yang bermanfaat ini.
Posting Komentar