Gulma yang tumbuh di kebun karet dapat menyebabkan persaingan dalam penyerapan unsur hara, air, cahaya, dan ruang tempat tumbuh. Selain itu, beberapa jenis gulma dapat mengeluarkan zat yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan menyebabkan produksi penyadapan menjadi rendah. Gulma tanaman karet yang perlu Anda waspadai adalah alang-alang, sembung rambat, pakis kawat, herendong, dan krinyuh. Di antara beberapa jenis gulma tanaman karet, Anda perlu waspada dengan alang-alang dan sembung rambat. Kedua gulma tersebut harus ditangani dengan serius karena berbahaya bagi tanaman karet. Berikut ini uraian bahaya kedua gulma tadi bagi tanaman karet.
Baca Juga :
- Ternyata Bunga Mawar Bisa Dijadikan Minyak, Beginilah Caranya!
- Tips Merawat Bunga Mawar Agar Cepat Berbunga
- 7 Tanaman Hias yang Tidak Mati Tanpa Sinar Matahari!
Alang-alang
Alang-alang (Imperata cylindrica) tumbuh secara berkelompok atau sendiri-sendiri. Alang-alang yang masih tumbuh sendiri-sendiri dan jumlahnya sedikit dapat diberantas secara manual. Akar-akar tanaman dicabut dengan garpu dan dijemur.
Jika jumlah gulma alang-alang meningkat, apalagi tumbuh berkelompok, Anda bisa membasmi gulma secara kimia dengan menggunakan herbisida, seperti Dowpon M dengan konsentrasi 1—2 persen atau Roundup dengan konsentrasi 0,6—0,8 persen. Penyemprotan herbisida dilakukan langsung pada gulma. Apabila masih ada gulma yang tumbuh setelah pemberian herbisida, Anda bisa memberikan kembali herbisida dengan konsentrasi yang lebih tinggi seperti Dowpon M 2 persen atau Roundup 0,8—1,0 persen.
Sembung rambat
Sembung rambat (Mikania sp) menyerap unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman karet. Pertumbuhan gulma sembung rambat sangat cepat dan sering tumbuh di pinggiran tanaman. Gulma dapat diberantas secara manual, yaitu dengan menggulungnya, lalu keringkan dan bakar agar benih gulma tidak tumbuh lagi.Pemberatasan juga bisa dilakukan secara kimia dengan herbisida 2,4 D-amine 31 dalam 12 liter air/hektare. Herbisida ditambahkan Teepol 0,1 persen. Campuran herbisida tersebut diberikan dua kali dengan interval 3—4 minggu. Penyemprotan pertama dilakukan untuk seluruh tanaman, sedangkan penyemprotan kedua dilakukan untuk tanaman yang belum mati.
Anda juga bisa menggunakan herbisida Roundup 1,5—2 liter/hektare dan Tordon 101 dengan dosis 1 liter/hektare dalam 500 liter air. Herbisida tersebut diaplikasikan dengan cara disemprot langsung ke gulma. Namun, percikannya jangan sampai mengenai tanaman yang masih muda berwarna hijau. Apabila setelah pemberian herbisida masih ada gulma yang tumbuh, cabut gulma tersebut hingga ke akar-akarnya, kemudian keringkan dan bakar.
Posting Komentar