Anggrek ataupun Orchidaceae adalah satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis anggrek tersebut tersebar dari wilayah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, serta sebagian besar jenisnya pula ditemukan di daerah-daerah tropis.
Anggrek ialah tanaman yang sangat dikenal oleh semua masyarakat. Ingin tahu cara budidaya tanaman anggrek? Berikut ulasannya.
Baca Juga :
- Menjelajahi Keunikan Cherimoya
- Jamur Kancing: Si Kecil Lezat Kaya Manfaat
- Menyelami Dunia Daun Salam: Fakta Unik dan Manfaat Luar Biasa
1. Pembibitan
Bibit anggrek yang baik bisa dilihat dari ciri-cirinya yakni indukannya mempunyai batang yang kuat, daun serta bunganya tumbuh dengan lebat, dan proses pertumbuhannya berjalan dengan pesat serta cepat. Cara menanam bibit anggrek bisa dilakukan dengan 2 cara yakni secara alami dan dengan bantuan manusia. Untuk penanaman dengan bantuan manusia, cara memperoleh bibit anggrek yang berkualitas bisa dilakukan dengan cara, antara lain :
- Larutkan 50 ml pupuk organik yang cair jenis GDM yang khusus digunakan untuk tanaman hias dalam air sebanyak 2 liter.
- Berikutnya rendam biji bunga anggrek dalam larutan tadi selama 30 menit.
- Sesudah 30 menit berlalu, ambil biji bunga anggrek dengan cara menyaringnya dengan memakai kertas filter.
- Taruh biji pada tempat yang steril.
Jika dengan teknik pemilihan bibit dengan cara di atas dirasa kurang efektif dan efisien, membeli bibit dapat dipilih sebagai alternatif. Harga bibit bunga anggrek berkisar antara 17.500 – 20.000 rupiah untuk bibit yang berusia 3-5 bulan.
Tempatkan bibit pada media pot kecil dengan ukuran sedang. Bila ingin lebih cepat, dapat memilih bibit yang berusia 1 tahun yang sudah tumbuh akar dan daunnya. Hanya butuh waktu 3 bulan saja, anggrek ini akan tumbuh dengan besar dan siap untuk dipindahkan di pot yang lebih besar.
2. Pemindahan Bibit ke Media Tanam
Sesuai dengan tempat tumbuhnya, tempatkan anggrek pada tempat yang sesuai. Anggrek epifit tidak membutuhkan tanah untuk tumbuh, dikarenakan anggrek epifit menumpang pada tanaman yang lain dan tidak terlalu membutuhkan sinar matahari.
Sabut kelapa dapat dijadikan media tanam yang cocok untuk epifit dan penempatannya dapat digantungkan di atas dinding rumah agar menambah keindahannya. Sedangkan anggrek terestial membutuhkan tanah dan sinar matahari yang cukup untuk dapat tumbuh dengan baik.
Pindahkan pada pot yang berukuran cukup besar dengan bahan dari tanah liat yang berlubang pada bagian bawahnya untuk saluran air. Beri tanah yang subur agar anggrek dapat tumbuh dengan baik.
3. Perawatan
Dalam budidaya anggrek hanya membutuhkan dua kali penyiraman dengan menggunakan air yang bersih. Jangan biarkan anggrek terlalu banyak terkena air seperti pada musim hujan. Pindahkan anggrek di tempat yang memiliki atap agar air hujan yang turun tidak menyebabkan tanaman anggrek cepat membusuk karena terkena banyak air. Butuh waktu sekitar 15 bulan agar anggrek dapat dipanen bunganya.
Namun, anda perlu memperhatikan faktor lain dalam pertumbuhan anggrek. Pertama adalah intensitas cahaya. Seperti anggrek terestial yang membutuhkan sinar matahari, maka dalam merawat anggrek jenis ini intensitas cahaya matahari harus cukup.
Jangan sampai tidak mendapatkan sinar matahari sama sekali atau anggrek akan layu kemudian mati. Namun, dalam budidaya anggrek epifit justru tidak mementingkan sinar matahari. Cukup mendapatkan sinar matahari sekitar 30-60% saja bagi anggrek terestial untuk tumbuh.
Posting Komentar