Walau banyak jamur kaya nutrisi dan aman, tak sedikit pula yang mengandung racun mematikan bahkan dalam dosis minimal. Ketahui lebih dalam tentang lima jenis jamur paling berbahaya di dunia, ciri-cirinya, serta dampak keracunan yang ditimbulkan, agar kamu bisa mengenali dan menghindarinya saat menjelajah alam liar. Dan gejala-gejala keracunan yang sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa, sehingga kamu bisa lebih waspada dan menghindari risiko keracunan yang fatal.
Baca juga:
1. Amanita phalloides – Si "Death Cap" yang Mematikan
Ciri-ciri:
- Tudung berwarna hijau zaitun atau kekuningan, permukaannya licin dan mengkilap.
- Ada cincin putih di batang dan kantong (volva) di dasar.
Bahaya:
- Mengandung racun amatoksin, yang merusak hati dan ginjal. Gejala muncul 6–12 jam setelah konsumsi, sering disalahartikan sebagai keracunan makanan biasa.
Fakta:
- Diperkirakan menyebabkan lebih dari 90% kematian akibat keracunan jamur di dunia.
2. Galerina marginata – Si Kecil yang Licik
Ciri-ciri:
- Jamur cokelat kecil dengan tudung berbentuk lonceng.
- Tumbuh di kayu lapuk dan sangat mirip jamur yang bisa dimakan seperti honey mushroom.
Bahaya:
- Juga mengandung amatoksin. Meski kecil, efeknya bisa sama mematikan dengan Death Cap.
Catatan:
- Jamur ini sering kali salah dipetik oleh para pemula saat berburu jamur di alam bebas.
3. Amanita muscaria – Si Cantik Beracun dalam Dongeng
Ciri-ciri:
- Tudung merah terang dengan bintik putih—ikon jamur dalam cerita anak-anak.
- Berbentuk payung lebar, sangat menarik perhatian.
Bahaya:
- Mengandung muscimol dan ibotenic acid yang menyebabkan halusinasi, muntah, kejang, dan bisa mematikan jika dosis tinggi.
Unik:
- Dulunya digunakan dalam ritual suku-suku Siberia karena efek psikoaktifnya.
4. Cortinarius rubellus – Sang Rubi Pembunuh
Ciri-ciri:
- Tudung berwarna oranye-coklat hingga merah tua, permukaan halus.
- Cincin tipis (cortina) seperti jaring laba-laba pada batang saat muda.
Bahaya:
- Mengandung orellanin, racun yang menyerang ginjal. Gejala bisa muncul berhari-hari setelah konsumsi, membuat diagnosis terlambat.
5. Lepiota brunneoincarnata – Si "Payung Kecil" yang Mematikan
Ciri-ciri:
- Jamur kecil dengan tudung putih krem dan bercak cokelat di tengah.
- Jamur ini memiliki kemiripan mencolok dengan jamur konsumsi seperti champignon (Agaricus).
Bahaya:
- Mengandung amatoksin, sangat berbahaya jika dimakan meski dalam jumlah kecil.
Risiko tinggi:
- Sering tumbuh di taman dan halaman rumah, bisa membuat anak-anak atau hewan peliharaan keracunan.
Jamur beracun, meskipun tampak menarik dan kadang menyerupai jamur yang dapat dimakan, bisa sangat berbahaya bahkan mematikan jika salah konsumsi. Jamur mematikan seperti Amanita phalloides dan Galerina marginata bisa merenggut nyawa hanya dengan sekali konsumsi. Karena itu, ekstra hati-hati mutlak diperlukan saat memanen jamur liar. Jika kamu tidak yakin dengan jenis jamur yang kamu temui, lebih baik hindari memetiknya. Sebaiknya, selalu konsultasikan dengan ahli mikologi atau gunakan panduan yang jelas untuk memastikan bahwa jamur yang kamu petik benar-benar aman untuk dikonsumsi. Keracunan jamur sering kali memiliki gejala yang tidak langsung muncul, membuatnya lebih sulit dideteksi dan bisa terlambat untuk penanganan medis. Ingatlah bahwa dalam dunia jamur, yang cantik belum tentu aman, dan yang kecil belum tentu tidak berbahaya.
Posting Komentar