Buah Gandaria, Si Manis Asam yang Bikin Rindu Kampung Halaman


Bagi sebagian orang, terutama yang tumbuh besar di pedesaan Indonesia, nama buah gandaria mungkin sudah tidak asing lagi. Bouea macophylla ini adalah nama latin buah ini, walaupun buah gandaria tumbuh di musim tertentu namun banyak orang yang sering menanti kehadirannya. Rasanya yang unik, perpaduan antara manis dan sedikit asam, dengan aroma yang khas, mampu membangkitkan kenangan indah akan kampung halaman.


Baca juga:


Dia berbentuk bulat panjang dan berwarna hijau saat muda dan perlahan akan menjadi kekuningan atau orange. Pohonnya yang rindang sering kali menjadi tempat berteduh yang nyaman, sementara buahnya menjadi sumber kegembiraan tersendiri saat musim panen tiba. Tak heran jika buah ini begitu lekat di hati banyak orang, terutama mereka yang merantau jauh dari kampung halaman.


Lebih dari sekadar buah yang lezat, gandaria juga menyimpan berbagai manfaat nutrisi. Buah ini bisa berperan baik untuk tubuh seperti menjaga daya tahan tubuh dan bagus untuk pencernaan, karena buah gandaria kaya akan vit C dan serat. Beberapa penelitian juga menunjukkan adanya kandungan antioksidan dalam buah ini, yang dapat membantu melindungi tubuh dari radikal bebas.


Di berbagai daerah di Indonesia, gandaria memiliki sebutan yang berbeda-beda, menunjukkan betapa akrabnya buah ini dengan budaya lokal. Nama lain buah ini adalah jatake atau rembunia. Cara menikmati buah gandaria pun beragam. Ada yang lebih suka memakannya langsung saat sudah matang, menikmati kesegaran dan rasa manis asamnya. Ada pula yang mengolahnya menjadi berbagai macam hidangan lezat.

Salah satu olahan gandaria yang cukup populer adalah rujak. Rasa asam segar dari gandaria berpadu sempurna dengan pedasnya cabai dan manisnya gula merah, menciptakan sensasi rasa yang menggugah selera. Selain itu, gandaria muda yang masih berwarna hijau sering kali diolah menjadi asinan yang segar dan renyah. Bahkan, biji gandaria yang telah direbus atau disangrai juga dapat dinikmati sebagai camilan yang gurih.


Sayangnya, popularitas buah gandaria kini mulai menurun seiring dengan maraknya buah-buahan impor dan perubahan gaya hidup masyarakat. Pohon gandaria pun semakin jarang ditemukan di perkotaan. Namun, bagi mereka yang pernah merasakan nikmatnya buah ini, kerinduan akan rasa dan aromanya akan selalu membekas di hati. Kehadiran gandaria di pasar tradisional atau kebun buah sering kali menjadi oase kerinduan akan kampung halaman, mengingatkan akan kebersamaan dan kesederhanaan masa kecil.


Oleh karena itu, penting untuk terus melestarikan keberadaan pohon gandaria dan mengenalkan buah ini kepada generasi muda. Dengan begitu, kekayaan kuliner dan budaya Indonesia akan tetap terjaga, dan kenangan indah akan buah gandaria tidak akan lekang dimakan waktu. Mari kita lestarikan gandaria, si buah musiman yang selalu bikin rindu kampung halaman.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama