Indonesia menyimpan banyak kekayaan hayati yang belum dikenal luas, termasuk dalam jenis buah-buahan lokal yang tergolong langka. Bisbul (Diospyros blancoi) termasuk buah eksotis dengan persebaran terbatas di kawasan tropis, terutama Filipina dan beberapa daerah di Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Meski belum populer seperti mangga atau durian, bisbul menyimpan potensi besar baik dari segi gizi, rasa, hingga nilai ekonomis.
Baca juga:
- Efek Samping Minyak Kemiri Jika Digunakan Berlebihan!
- Mengapa Tanaman Stroberi Butuh Paranet di Musim Panas?
- Mengapa Getah Karet Lengket? Penjelasan Sifat Alaminya
Bisbul dikenal juga dengan sebutan velvet apple karena kulit buahnya berwarna cokelat kemerahan dan ditutupi bulu halus seperti beludru. Buah ini memiliki penampilan yang khas dan mengundang rasa ingin tahu. Saat dipotong, terlihat daging buah berwarna putih kemerahan dengan tekstur halus. Rasanya manis dengan sentuhan rasa sepat yang khas, sementara aromanya unik - mirip persik atau perpaduan antara wangi bunga dan buah.
Buah bisbul memiliki kandungan gizi yang baik, terutama vitamin A, vitamin C, zat besi, dan serat. Kandungan antioksidannya cukup tinggi, menjadikannya buah yang berpotensi untuk mendukung kesehatan mata, sistem imun, serta pencernaan. Selain bisa dimakan segar, bisbul juga bisa dibuat menjadi selai, sirup, atau bahan untuk makanan pencuci mulut.
Sayangnya, ketersediaan bisbul sangat terbatas karena belum banyak dibudidayakan secara luas. Pohonnya termasuk kategori tanaman yang lambat tumbuh dan membutuhkan kondisi iklim tropis yang stabil. Buah ini lebih sering ditemukan di kebun-kebun pribadi atau koleksi botani, bukan di pasar umum. Padahal, jika dikembangkan secara profesional, bisbul dapat menjadi salah satu komoditas buah langka dengan nilai jual tinggi, baik di pasar lokal maupun ekspor.
Selain aspek pangan, pohon bisbul juga memiliki manfaat ekologis. Kayunya keras dan bisa dimanfaatkan untuk konstruksi ringan, sedangkan daunnya mampu menyerap polutan dan cocok dijadikan tanaman pelindung. Karena itu, pelestarian dan budidaya bisbul dapat berkontribusi terhadap konservasi keanekaragaman hayati, sekaligus membuka peluang ekonomi baru dari buah-buah langka tropis Indonesia.
Posting Komentar