Buah berry di Indonesia memang eksklusif. Strawberry, blueberry, raspberry, hingga blackberry semuanya memikat dengan warna menggoda dan rasa asam-manis yang khas. Namun saat melirik harganya di supermarket, kita sering dibuat mengernyit. Kok bisa semahal itu? Bahkan sekotak kecil blueberry bisa menyamai harga sekilo mangga. Lalu, sebenarnya apa yang membuat buah berry dibanderol begitu tinggi di Indonesia?
Baca juga:
- Mengapa Getah Karet Lengket? Penjelasan Sifat Alaminya
- Mengapa Tanaman Stroberi Butuh Paranet di Musim Panas?
- Kenapa Manggis Dijuluki Ratu Buah? Ini Alasannya
Salah satu alasan utama terletak pada kondisi iklim dan geografis. Buah berry bukan asli dari daerah tropis. Mereka tumbuh optimal di wilayah dengan suhu yang lebih sejuk, seperti dataran tinggi dengan musim dingin yang jelas. Di Indonesia, hanya daerah-daerah seperti Lembang, Malino, atau Dieng yang memungkinkan untuk membudidayakan strawberry secara lokal dan itu pun hasilnya tak sebanyak kebutuhan pasar. Blueberry dan raspberry, misalnya, jauh lebih rumit ditanam karena memerlukan musim dingin alami yang tidak dimiliki iklim tropis kita.
Buah berry susah di budidayakan di Indonesia. Inilah faktor kedua: biaya impor yang tinggi. Buah ini fragile, jika penanganannya kurang maka akan cepat rusak. Artinya, dari panen sampai tiba di tangan konsumen, butuh penanganan ekstra hati-hati. Mulai dari pendinginan, kemasan khusus, pengiriman cepat, hingga proses karantina semuanya menambah ongkos distribusi. Belum lagi kalau ada regulasi bea cukai yang berubah-ubah, harga bisa melonjak lebih tinggi lagi.
Namun tak hanya soal logistik. Di sini berry memang terlihat premium. Di berbagai budaya, berry sering diasosiasikan dengan gaya hidup sehat, menu diet, hingga bahan makanan dari hotel bintang lima. Permintaan tinggi dari segmen menengah ke atas inilah yang memperkuat posisinya sebagai buah eksklusif. Para petani dan distributor tentu akan mematok harga sepadan dengan citra tersebut.
Menariknya, buah berry bukan hanya mahal karena ‘penampilan’. Kandungan gizinya memang luar biasa. Antioksidan, Vitamin maupun serat pun lengkap. Maka tak heran jika banyak orang tetap rela merogoh kocek demi mendapatkan manfaat kesehatan dari buah kecil ini. Makanan sehat menjadi trend sekarang yang membuat buah ini lebih populer sebagai pilihan.
Walau demikian, bukan berarti kita tak bisa menikmati berry dengan cara yang lebih terjangkau. Kini mulai bermunculan produk olahan lokal berbasis berry, seperti selai, minuman fermentasi, hingga es krim dari hasil budidaya petani lokal. Meski hasilnya tak setara dengan kualitas Eropa atau Amerika, namun cukup sebagai alternatif bagi pencinta rasa berry yang ingin tetap mendukung produk dalam negeri.
Jadi, jika kamu bertanya mengapa berry mahal di Indonesia, jawabannya bukan satu atau dua hal. Mulai dari iklim yang kurang cocok, proses impor yang mahal, hingga persepsi sebagai buah elit, semua berperan. Tapi di balik harganya yang tinggi, tersimpan nilai kesehatan dan cerita globalisasi pangan yang menarik untuk disimak.
Posting Komentar