Berbicara tentang tanaman hias, bunga anyelir tentu tidak dapat dilewatkan begitu saja.
Bunga anyelir umumnya ditanam dan dirawat menjadi dekorasi hunian.
Karena, bunga anyelir mempunyai warna yang terang dan berwarna-warni, jadi sering digunakan untuk penghias rumah.
Selain itu, anyelir dibudidayakan menjadi bunga potong yang dijual dengan harga cukup mahal.
Bunga yang mempunyai nama latin Dianthus caryophyllus tersebut sulit ditanam pada dataran rendah, sehingga hanya dapat ditanam di daerah dataran tinggi.
Baca Juga:
- Jarang Orang Tau, Beberapa Manfaat Dari Tanaman Lempuyang!
- Berduri dan Cantik, 7 Jenis Kaktus yang Indah Untuk Hiasan Rumah!
- Langkah Mudah Menanam Bunga Melati Di Rumah
Cara Menanam Bunga Anyelir
1. Siapkan Media Tanam
Bunga anyelir dapat ditanam pada lahan kebun ataupun pot.
Untuk menggunakan pot, anda dapat memilih pot yang besar, sebab tanaman tersebut tumbuh dengan ukuran yang besar.
Untuk lahan kebun, anda bisa menyiapkan lahan kosong yang berada pada dataran tinggi.
Setelah menyiapkan hal tersebut, anda harus menyiapkan media semai yaitu tanah dan pupuk organik.
2. Siapkan Biji Bunga Anyelir
Bibit bunga anyelir dapat anda beli di toko tanaman terdekat ataupun online.
Setelah bijinya telah didapatkan, anda dapat memilih biji-biji berukuran seragam yang besar, padat, serta kering.
Setelah itu, biji tersebut dicuci bersih kemudian direndam selama 24 jam dengan air.
Nantinya, terdapat biji yang tenggelam dan yang mengapung pada permukaan air.
Setelah itu anda harus memilih biji yang tenggelam, sedangkan yang mengapung dapat anda dibuang.
3. Penyemaian Biji Bunga Anyelir
Bagi yang melakukan penanaman pada pot, penyemaian dapat langsung dilakukan pada pot.
Sementara untuk penanaman pada lahan, penyemaian dapat dilakukan pada tray semai.
4. Memindahkan Biji Bunga Anyelir pada Lahan Tanam
Setelah tanaman tumbuh, anda dapat memindahkannya pada lahan ataupun pot yang lebih besar.
Untuk yang menggunakan lahan kebun, persiapkan terlebih dahulu lahan 2 minggu sebelum penanaman.
Persiapan tersebut yaitu pembersihan lahan dari gulma dan bebatuan, digemburkan jika tanahnya kering, dan membuat bedeng.
Bedeng dibuat dengan ukuran menyesuaikan dengan luasnya lahan.
Setelah itu, lahan diberi tiga pupuk yaitu pupuk kendang, pupuk TSP, dan KCL.
Ketiganya dicampur dengan merata, kemudian ditaburi pada tiap bagian bedengan.
Harus diingat, anda perlu membuat saluran drainase yang memisahkan satu bedengan dengan bedengan lain.
5. Penyiraman Bunga Anyelir
Tahapan berikutnya yakni penyiraman bunga anyelir.
Penyiraman perlu dilakukan rutin setiap hari, terutama tanaman pada pot.
Intensitas penyiramannya hanya 1 kali sehari, yakni ketika pagi hari.
Penyiramannya juga perlu dilakukan secukupnya.
Jangan telalu banyak hingga tanahnya tergenang!
Karena, tanah yang tergenang dapat membuat tanaman mengalami kebusukan akar hingga menumbuhkan jamur.
6. Pemberian Pupuk Lanjutan
Berikutnya yakni pemberian pupuk lanjutan.
Pemupukan lanjutan pertama, dilakukan ketika tanaman telah berusia 2 minggu.
Pemberian pupuk dilakukan dengan menyiram pada akarnya menggunakan larutan dari 1 liter air, 2 kg urea, 0,1 gram TSP, 2 gram ZA, dan 1 gram KNO3.
Dengan 1 liter larutan umumnya hanya dapat diberikan untuk 5 pot tanaman individu saja.
Pemupukan lanjutan kedua, ketiga, sampai seterusnya bisa dilakukan tiap 2 minggu sekali.
7. Penyiangan, Pengendalian Hama, dan Pemangkasan
Penyiangan dapat dilakukan setiap 7 hari sekali.
Untuk pengendalian hama sendiri, 2 minggu sebelum penanaman harus diberi basamid agar meminimalisir penyakit layu.
Selanjutnya, lakukan pemangkasan bunga pertama agar kualitas bunganya maksimal.
Posting Komentar